KAWANAN 7

Rabu, 02 Desember 2015

VLSM

Subnetting VLSM


Pengertian Subnetting VLSM adalah salah satu cara untuk memecah jaringan komputer menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil dibawahnya. Tujuan pemecahan ini adalah untuk menghindar Collision dan mengantisipasi keterbatasan IP Address. Subnet dibuat dengan mengorbankan satu atau beberapa host, sehingga bit-bit yang tadinya diperuntukkan buat indentifikasi host maka dijadikan menjadi bit jaringan. Permasalahan yang muncul dengan adanya subnet ini adalah munculnya subnetid yang diambil dari kelipatan bit host tadi, akibatnya pengenal jaringan yang secara default dinyatakan dengan bit bit nol dengan adanya subnet maka pengenal jaringan tidak lagi bit bit nol melainkan bit bit kelipatan subnet yang dimasking. IP dengan bit bit nol dan bit bit satu misalnya 192.168.0.0 atau 255.255.255.255 tidak dapat dipakai, bit-bit ini sering diistilahkan dengan subnetmask zeros dan subnetmask ones.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? 

Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? 

Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). 

Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:

  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Share This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar